JENIS-JENIS HAMA DAN PENGENDALIANNYA
Ada beberapa jenis-jenis hama yang akan diuraikan dibawah ini, yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap tanaman sayuran di dalam greenhouse, berikut cara pengendaliannya.
Tungau (mites)
Tungau yang menyerang tanaman sayuran adalah tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) dan tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus Bank). Tungau menyerang tanaman dengan memasukan stiletnya menyerang tanaman dengan memasukan stiletnya dengan menyuntikkan air ludahnya yang beracun.
Gejala serangan
Gejala serangan tungau ditandai berupa titik kecil berwarna terang yang kemudian berkembang menjadi bercak tidak teratur berwarna putih atau hijau. Sering juga terjadi perubahan warna daun dari kuning menjadi keperakan. Kemudian kerusakan lainnya adalah daun mengeriting, melengkung dan terpelintir, nekrosis pada daun muda, dan bahkan pada tanaman yang baru tumbuh.
Apabila daun di balik maka pada daun sebelah bawah akan terlihat sekumpulan hama yang tampak seperti titik-titik merah atau kuning.
Siklus hidup
Perkembangan populasi tungau sangat cepat, karena siklus hidupnya pendek dan fertilitasnya tinggi. Pada kondisi udara yang panas dan kelembaban rendah serta sedikit hujan, populasi tungau akan berkembang cepat. Hampir semua telur berpotensi menetas menjadi larva, meskipun telur tersebut tidah dibuahi. Telur yang dibuahi akan berkelamin betina sedangkan yang tidak dibuahi akan berkelamin jantan.
Sejak dari fase larva, spider mite sudah menjadi parasit dan menghisap cairan pada daun-daun tanaman yang terserang, dan semakin berat bila larvanya sudah tumbuh dewasa, karena gerakannya akan semakin aktif dan menyebar ke banyak tanaman.
Teknik pengendalian.
Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan cara menjaga kelembaban agar tetap cukup tinggi, karena tungau menyukai kelembaban yang rendah (<80%)>30ÂșC), sehingga dengan peningkatan kelembaban dan penurunan suhu, akan terjadi kondisi fisik yang kurang mendukung bagi perkembangan tungau, hal ini dapat menghambat kemampuan makan dan menurunkan perkembang biakan tungau.
Alternatif lain adalah pengendalian secara kimiawi, dengan menggunakan pestisida. Jenis pestisida yang digunakan adalah akarisida. Beberapa pestisida yang dapat digunakan adalah Kelthane 200 EC, Agrimec 18 EC, Pegasus 500 EC, Curacron 500 EC, dan Mitac 200 EC.
Tungau yang menyerang tanaman sayuran adalah tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) dan tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus Bank). Tungau menyerang tanaman dengan memasukan stiletnya menyerang tanaman dengan memasukan stiletnya dengan menyuntikkan air ludahnya yang beracun.
Gejala serangan
Gejala serangan tungau ditandai berupa titik kecil berwarna terang yang kemudian berkembang menjadi bercak tidak teratur berwarna putih atau hijau. Sering juga terjadi perubahan warna daun dari kuning menjadi keperakan. Kemudian kerusakan lainnya adalah daun mengeriting, melengkung dan terpelintir, nekrosis pada daun muda, dan bahkan pada tanaman yang baru tumbuh.
Apabila daun di balik maka pada daun sebelah bawah akan terlihat sekumpulan hama yang tampak seperti titik-titik merah atau kuning.
Siklus hidup
Perkembangan populasi tungau sangat cepat, karena siklus hidupnya pendek dan fertilitasnya tinggi. Pada kondisi udara yang panas dan kelembaban rendah serta sedikit hujan, populasi tungau akan berkembang cepat. Hampir semua telur berpotensi menetas menjadi larva, meskipun telur tersebut tidah dibuahi. Telur yang dibuahi akan berkelamin betina sedangkan yang tidak dibuahi akan berkelamin jantan.
Sejak dari fase larva, spider mite sudah menjadi parasit dan menghisap cairan pada daun-daun tanaman yang terserang, dan semakin berat bila larvanya sudah tumbuh dewasa, karena gerakannya akan semakin aktif dan menyebar ke banyak tanaman.
Teknik pengendalian.
Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan cara menjaga kelembaban agar tetap cukup tinggi, karena tungau menyukai kelembaban yang rendah (<80%)>30ÂșC), sehingga dengan peningkatan kelembaban dan penurunan suhu, akan terjadi kondisi fisik yang kurang mendukung bagi perkembangan tungau, hal ini dapat menghambat kemampuan makan dan menurunkan perkembang biakan tungau.
Alternatif lain adalah pengendalian secara kimiawi, dengan menggunakan pestisida. Jenis pestisida yang digunakan adalah akarisida. Beberapa pestisida yang dapat digunakan adalah Kelthane 200 EC, Agrimec 18 EC, Pegasus 500 EC, Curacron 500 EC, dan Mitac 200 EC.
No comments:
Post a Comment