Meskipun Basil merupakan tanaman bisa tumbuh dimana saja, karena permintaan sepanjang tahun mengharuskan penanamannya di lingkungan yang terkendali seperti greenhouse dan indoor growing. Sistem hidroponik menjadi pilihan yang tepat karena kemampuan untuk mengoptimalkan produksi sepanjang tahun, tetapi memerlukan pemantauan cermat terhadap berbagai parameter lingkungan dan nutrisi.
Selain pH, (EC), cahaya, dan suhu, pemantauan tanaman secara visual sangat penting untuk deteksi dini gangguan nutrisi, yang dapat berdampak besar pada hasil panen dan kualitas visual daun, yang menyebabkan Basil yang di panen tidak dapat dipasarkan. Kualitas visual daun ini sangat penting terutama jika Basil kita pasarkan dalam media pot kecil atau punnet yang masih tumbuh segar.
Contohnya Akibatnya, kekurangan nitrogen pada Basil pertama kali muncul sebagai pertumbuhan terhambat dan menguningnya daun-daun tua, yang dikenal sebagai klorosis. Kekurangan yang terus-menerus mengakibatkan klorosis yang merata pada seluruh tanaman, sehingga menghasilkan dedaunan berwarna hijau muda pucat
Pada defisiensi berat, bercak nekrotik dapat muncul pada daun yang lebih tua. Karena nitrogen merupakan unsur yang paling banyak digunakan pada tanaman, tidak mengherankan bahwa ini merupakan defisiensi yang paling umum terjadi pada Basil.
Kekurangan magnesium (Mg) merupakan kelainan nutrisi yang umum ditemukan pada produksi tanaman Basil yang ditanam secara hidroponik, karena kebutuhan magnesiumnya yang tinggi. Karena magnesium juga mudah bergerak di dalam jaringan tanaman, gejala kekurangan awalnya terlihat pada daun tua yang lebih rendah.
Tanda awal kekurangan magnesium adalah klorosis interveinal (Klorosis
interveinal adalah gejala menguningnya daun tanaman, khususnya di area
antara tulang-tulang daun), yang seringkali disebabkan oleh kekurangan
nutrisi seperti mangan, zat besi, atau magnesium yang samar pada daun
bagian bawah, diikuti oleh bercak nekrotik yang berkembang di sekitar
tepi daun dan berlanjut ke dalam. Jika tidak ditangani, klorosis
interveinal yang samar akan berlanjut menjalar ke tahap pertumbuhan
selanjutnya, dan daun yang lebih tua akan menjadi nekrotik seluruhnya,
akhirnya gugur.
Untuk menghindari kekurangan magnesium, kita harus
memastikan kadar magnesium yang cukup dan menghindari pemberian kalium
(K) dan kalsium (Ca) yang berlebihan, yang dapat menghambat penyerapan
magnesium. Selain itu, pemberian magnesium tambahan diperlukan jika
konsentrasi yang memadai tidak tersedia secara alami dalam air irigasi.
Jika zat besi tidak tersedia bagi tanaman, daun terbaru akan mengalami klorosis interveinal, sementara urat daun tetap hijau. Pewarnaan ini mungkin awalnya tidak kentara tetapi menjadi lebih menonjol saat kekurangan berlanjut. Meskipun pemberian Fe yang tidak memadai dapat menyebabkan gejala kekurangan, faktor lain juga harus dipertimbangkan. Ketersediaan zat besi sangat dipengaruhi oleh pH dan tidak tersedia untuk diserap pada tingkat pH yang tinggi, biasanya di atas 6,5.Bagaimana jika kekurangan Boron (B), yang mirip juga kekurangan unsur hara Fe, Boron (B) adalah mikronutrien yang memiliki beberapa kesamaan dengan kalsium karena perannya dalam perkembangan dinding sel tetapi dibutuhkan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Gejala kekurangan boron meliputi pertumbuhan yang terdistorsi, klorosis interveinal, dan daun serta batang yang rapuh.
Mirip dengan tanaman yang kekurangan kalsium
dan besi, pertumbuhan terbaru pada tanaman basil yang kekurangan boron
menunjukkan tampilan cekung ke bawah, dengan bercak nekrotik berkembang
di tepi daun. Jika kekurangan terus berlanjut, titik tumbuh juga dapat
menjadi nekrotik.