Mempertahankan suhu optimum, oksigen dan tingkat mikroba yang menguntungkan merupakan bagian integral dalam sistem hidroponik.
Pentingnya memberikan tingkat
kepekatan nutrisi (EC) dan tingkat pH dalam system hidroponik, tetapi jangan
mengabaikan menjaga tingkat suhu optimum, kebutuhan
oksigen dan mikroba dalam larutan nutrisi.
Karena pentingnya kebutuhan tersebut maka, suhu,
tingkat oksigen dan aktivitas mikroba didaerah
perakaran sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam sistem produksi tersebut. Ini dibutuhkan pengelolaan daerah
di sekitar akar yang
mengalami banyak aktivitas biologis dan kimia dan pengelolaan rhizosfer (lapisan sel akar & area di sekeliling akar) dan kondisi dalam larutan nutrisi sangat penting agar dapat menjaga
kesehatan tanaman
Menjaga suhu optimal akar
Selain
faktor iklim mikro didalam greenhouse agar di kelola dengan baik sesuai
pertumbuhan tanaman lettuce, kita juga harus mempertahankan
suhu optimum akar agar
dapat memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan dan produksi tanaman.
Jika suhu yang lebih tinggi
dalam zona akar maka tanaman akan kehilangan banyak energi, Suhu di zona akar terlalu tinggi
mempengaruhi integritas membran sel akar. Sebuah gangguan dari membran sel
mempengaruhi fungsi akar sehingga serapan hara kurang, dan ini akan
mempengaruhi siklus tanaman dan hasil.
Jika
suhu dalam zone akar
lebih rendah dari optimal, tanaman tumbuh lebih lambat karena metabolisme
mereka lebih lambat. Apalagi,
jika suhu sangat
rendah sampai beku
dan terjadi kristal es,
ini akan mengakibatkan kebocoran sel dan gangguan sel.
Saat
ini pengalaman saya suhu larutan nutrisi memeiliki efek yang lebih besar
daripada suhu udara, Tanaman Lettuce dengan suhu udara berkisar 15 ºC -31 ºC dan memiliki suhu didalam
larutan nutrisi yang konsisten dari 22 ºC -24 ºC, menghasilkan produksi Lettuce
yang sangat optimal, baik ukuran, berat dan kualitas produksinya.
Pada
suhu udara di greenhouse yang tinggi, seperti berkisar 33 ºC -36 ºC, bahkan seringkali ssampai
dengan suhu 38 ºC,
dan kita bisa mengeloa suhu didalam larutan nutrisi 23 ºC -25 ºC, tanaman Lettuce masih
menghasilkan produksi Lettuce yang baik dan berkualitas.
Menjaga tingkat oksigen yang cukup
Oksigen
dibutuhkan dan dijaga kestabilannya tidak hanya diruangan greenhouse, tetapi
juga didalam larutan nutrusi hidroponik, sehingga sehingga
respirasi dapat terjadi pada akar.
Ketika kadar oksigen yang
rendah di zona akar, akar tidak mengambil nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan. Kadar
oksigen yang rendah
menyebabkan peningkatan produksi etilen di akar. Jika ada tingkat etilen tinggi
di akar maka akar mulai lebam dan
mati. Semakin banyak oksigen hadir, semakin baik serapan hara dan lebih baik bagi sistem
akar.
Jika suhu zona akar adalah
tinggi, maka tingkat oksigen akan turun Ini adalah alasan lain mengapa suhu di zona akar
sangat penting. Tingkat oksigen
yang optimal harus lebih besar atau sama dengan 6 bagian per
juta oksigen terlarut di zona akar. Tanaman harus mampu mengelola 6-10 ppm
tanpa masalah.
Pada
hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) biasanya
tidak perlu melakukan jenis aerasi. Gerakan yang disebabkan oleh aliran air
biasanya cukup untuk menjaga tingkat oksigen yang cukup tinggi dalam larutan.
Sedangkan
pada hidroponik yang menggunakan Floating Raft (rakit apung) biasanya
menggabungkan beberapa jenis sistem untuk
menghasilkan oksigen,
baik design Styrofoam maupun design aliran suplay larutan nutrisi ke daerah
perakaran. Salah itu
adalah mengaerasi air di mana udara dipompa ke dalam air. Sebab di air tidak
oksigen murni, tapi mengandung cukup oksigen untuk apa yang dibutuhkan dalam
larutan hidroponik.
Kegunaan
mempertahankan tingkat oksigen adalah dapat mempengaruhi jumlah zoospore jamur
pathogen (Phytophthora, Pythium, basicola Thielaviopsis dan
Xanthomonas). Jika
terdapat lebih
banyak oksigen, maka zoospora tidak bertahan juga. Ketika ada kadar oksigen rendah tanaman yang tidak sehat
dan lebih zoospora cenderung untuk bertahan hidup. Ini adalah salah satu alasan
mengapa ada cenderung masalah penyakit lebih banyak terjadi selama musim
panas daripada selama musim hujan
atau musim dingin
Selama kita menjaga
parameter lain pada tingkat optimal, termasuk suhu akar, pH, nutrisi dan kadar
oksigen,biasanya tidak masalah dengan penyakit. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi jika tanaman yang
ditanam di substrat
(media tanam). Mikroba membangun secara alami di dalam air seperti di
substrat (media
tanam).
Saat
ini pengalaman saya dengan tingat oksigen antara 7-9 mg/L (Dissolved
Oxygen Meter/DO Meter) termasuk zone yang optimal untuk kosentrasi oksigen
di daerah perakaran.
1 comment:
Artikel yang sangat bermanfaat.. terima kasih atas informasinya..
Post a Comment