Pangalengan — Industri berbasis teknologi 4.0, kini sudah
diterapkan petani sayuran tomat dan timun dataran tinggi di Kecamatan
Pangalengan, Bandung. Kegiatan pertanaman tidak lagi dilakukan secara
manual, tetap sudah dikendalikan dengan menggunakan komputer.
“Iya ini menggunakan green house lengkap dengan sarana penunjangnya
untuk ditanam tomat beef, tomat cherry dan baby cucumber. Pertanaman
dikendalikan dengan komputer” ujar Co Founder Nudira Farm, Edi
Sugiyanto.
Masih pada kesempatan yang sama, Dirjen Hortikultura Kementan,
Suwandi mengatakan komoditas hortikultura termasuk sayuran ini,
investasi per hektarnya tinggi dan returnnya jauh lebih tinggi lagi.
Akan tetapi, dengan green house ini salah satu contoh budidaya tomat dan
timun dengan high technology
Nudira Farm menambahkan budidaya menggunakan green house ini salah satu contoh bertani berbasis teknologi 4.0. Proses produksi dikontrol dengan komputer.
“Mulai dari hulu, onfarm dan hilir didukung dengan komputerisasi.
Pasar pun sudsh bermitra dengan tiga trader dan masuk ke supermarket,
hotel dan restoran,” ujarnya.
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi menegaskan pola-pola dengan teknologi ini akan menjadi tren dan
favorit di masa depan khususnya bagi generasi muda yakni petani
milenial. Produknya disesuaikan selera pasar. “Bertani tidak perlu becek
becek di sawah. Budidaya sejenis ini diminati petani milenial kita,”
pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Mantap prof :)
Post a Comment